Ayat Kursi: Arab, Latin, Arti dan Waktu Terbaik Membacanya

Bayangkan permata istimewa dalam Al-Qur’an – itulah yang disebut Ayat al-Kursi. Ini adalah ayat yang kuat yang ditemukan dalam Surah Al-Baqarah. Ayat ini seperti cahaya yang bersinar, mengajarkan hal-hal penting tentang iman kita dan hubungan kita dengan Allah. Mari kita lihat dengan lebih dekat Ayat al-Kursi dan temukan makna luar biasa yang terkandung di dalamnya.


Bacaan Ayat Kursi dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya:


Berikut ini adalah Ayat Kursi dalam bahasa Arab, disertai dengan tulisan Latin dan terjemahannya:

Ayat Kursi Arab, Latin Berserta Artinya

Bahasa Arab:

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۗ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Latin:

Allāhu lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyūmu lā ta’khudhuhu sinatun walā nawmun lahu mā fī as-samāwāti wamā fī al-arḍi man dhā alladhī yashfa’u ‘indahu illā bi’ithnihi ya’lamu mā bayna ‘aydīhim wamā khalfahum walā yuḥīṭūna bi-shay’in min ‘ilmihi illā bimā shā’a wasi’a kursīyyuhu as-samāwāti wal-arḍa walā ya’ūduhu ḥifẓuhumā wahuwa al-‘aliyyu al-‘aẓīm

Arti Ayat Kursi:

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Q.S. Al-Baqarah: 255)


Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca Ayat Kursi?


Membaca Ayat Kursi adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ayat ini memiliki keutamaan dan manfaat yang besar bagi kehidupan kita. Meskipun Anda dapat membacanya kapan saja, ada beberapa waktu yang dianjurkan untuk melakukannya:

  1. Setelah Shalat: Salah satu waktu terbaik untuk membaca Ayat Kursi adalah setelah menyelesaikan shalat wajib. Setelah shalat adalah saat di mana doa kita cenderung lebih mustajab (dikabulkan), dan membaca Ayat Kursi bisa menjadi tambahan yang bermanfaat dalam doa dan dzikir setelah shalat.
  2. Sebelum Tidur: Membaca Ayat Kursi sebelum tidur dapat menjadi perlindungan dari gangguan syaitan dan mimpi buruk. Ini juga dapat memberikan rasa tenang sebelum tidur.
  3. Pagi dan Sore Hari: Membaca Ayat Kursi di pagi hari dan sore hari juga memiliki nilai dan manfaat tersendiri. Ini dapat memberikan keberkahan untuk hari Anda dan membantu Anda menjaga kesadaran tentang kehadiran Allah sepanjang hari.
  4. Saat Kekhawatiran atau Ketakutan: Ketika Anda merasa khawatir atau takut, membaca Ayat Kursi dapat memberikan ketenangan dan kepercayaan bahwa Allah selalu mengawasi dan melindungi.
  5. Di Tempat-tempat Suci: Ketika Anda berada di tempat-tempat suci seperti masjid atau di dekat makam para wali Allah, membaca Ayat Kursi dapat membawa ketenangan dan berkah ekstra.
  6. Setiap Kali Masuk Rumah: Menurut hadis, membaca Ayat Kursi setiap kali Anda masuk ke rumah dapat menjauhkan syaitan dan memberikan perlindungan untuk rumah Anda.

Namun, penting untuk diingat bahwa membaca Ayat Kursi bisa dilakukan kapan saja Anda merasa cocok. Yang paling utama adalah niat tulus dan penghayatan dalam membaca serta memahami makna yang terkandung di dalamnya.


Hadits Tentang Ayat Kursi


Terdapat beberapa hadits yang menggarisbawahi keutamaan dan pentingnya membaca Ayat Kursi. Salah satu hadits yang terkenal adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah (may Allah be pleased with him) di mana Nabi Muhammad (peace be upon him) bersabda:

“مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ بَعْدَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلَّا أَنْ يَمُوتَ.” (رواه النسائي)

“Siapa yang membaca ayat Kursi setelah setiap shalat wajib, tidak ada yang menghalangi dia masuk surga kecuali kematian.” (HR. An-Nasa’i)

Hadits ini menunjukkan bahwa membaca Ayat Kursi secara rutin setelah setiap shalat wajib memiliki keutamaan besar dan dapat membantu seseorang mendapatkan tempat di surga, selama Allah menghendaki.

Selain itu, terdapat hadits lain yang menceritakan tentang keutamaan dan perlindungan yang diberikan oleh membaca Ayat Kursi. Meskipun tidak semua hadits dianggap sepenuhnya otentik, banyak ulama menganggap bahwa membaca Ayat Kursi memiliki manfaat dan keutamaan yang luar biasa.

Penting untuk memahami bahwa hadits-hadits ini harus diambil dari sumber-sumber yang sahih dan diinterpretasikan dengan cermat. Membaca Ayat Kursi adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, dan mengambil manfaat dari keutamaan-keutamaannya adalah bagian penting dari praktik beragama bagi umat Islam.


Asal Usul Nama “Ayat Kursi” dalam Al-Qur’an


Pertanyaan yang bagus! Nama “Ayat Kursi” merujuk pada bagian dari Surah Al-Baqarah (ayat 255) dalam Al-Qur’an. Nama ini tidak berasal dari kata “kursi” dalam arti fisik seperti kursi tempat kita duduk, tetapi memiliki makna yang lebih mendalam dan metaforis.

Nama “Ayat Kursi” diberikan berdasarkan istilah “الكرسي” (al-kursi) yang muncul dalam ayat tersebut. Dalam bahasa Arab, “kursi” bisa merujuk pada tahta atau tempat kedudukan yang tinggi dan penting. Dalam konteks ayat ini, “kursi” mengacu pada kedudukan dan dominasi Allah SWT atas seluruh ciptaan-Nya.

Ayat Kursi adalah salah satu ayat paling penting dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang sifat-sifat Allah, keutamaan-Nya, dan kebijaksanaan-Nya dalam menciptakan alam semesta. Oleh karena itu, nama “Ayat Kursi” menggambarkan kedalaman makna dan signifikansi yang terkandung dalam ayat ini, bukan sekadar istilah sehari-hari.

Jadi, meskipun awalnya nama ini mungkin terdengar tidak biasa, tetapi setelah kita memahami latar belakang dan konteksnya, kita dapat menghargai mengapa ayat ini dinamakan “Ayat Kursi” dan menghargai keindahan dan kebijaksanaan dalam pemberian nama ini.


Keutamaan Ayat Kursi Dari Cerita Nabi dan Hadits


Keutamaan Ayat Kursi Dalam Cerita Nabi dan Hadits

Ayat Kursi adalah salah satu ayat yang memiliki keutamaan istimewa dalam agama Islam. Keutamaan ini tidak hanya ditegaskan dalam ayat itu sendiri, tetapi juga diceritakan dalam kisah-kisah Nabi Muhammad (ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam) dan hadits-hadits yang telah diriwayatkan. Berikut ini beberapa contoh cerita Nabi dan hadits yang mengungkapkan keutamaan Ayat Kursi:

  1. Keutamaan dalam Mengusir Syaitan: Diceritakan bahwa Nabi Muhammad (ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam) memberi nasihat kepada Abu Hurairah (semoga Allah meridainya) tentang membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat. Nabi bersabda bahwa jika diucapkan, tidak akan ada seorang pun dari syaitan yang mendekat ke seseorang sampai waktu shalat berikutnya. (HR. An-Nasa’i)
  2. Perlindungan di Malam Hari: Nabi Muhammad (ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam) juga menceritakan tentang perlindungan yang diberikan oleh membaca Ayat Kursi sebelum tidur. Beliau bersabda bahwa jika membacanya sebelum tidur, Allah akan mengutus malaikat untuk menjaga dan melindungi orang tersebut selama malam. (HR. Al-Bukhari)
  3. Hadiah Surga: Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah (semoga Allah meridainya), Nabi Muhammad (ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam) menyebutkan bahwa siapa pun yang membaca Ayat Kursi setiap setelah shalat fardhu, Allah akan memberikannya sebagai hadiah untuk masuk surga. (HR. An-Nasa’i)

Keutamaan-keutamaan ini menunjukkan pentingnya membaca Ayat Kursi dalam kehidupan sehari-hari. Ayat Kursi bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi juga merupakan sumber keberkahan, perlindungan, dan pahala yang besar bagi umat Islam. Oleh karena itu, mengambil manfaat dari keutamaan-keutamaan ini dengan membaca dan merenungkan Ayat Kursi adalah tindakan yang sangat dianjurkan dalam rangka memperdalam hubungan dengan Allah dan mendapatkan rahmat-Nya.